Yayasan Pendidikan Islam dan Sosial Al Badr

Talk Show di Rumah Qur’an Al Badr


Di pertengahan bulan Januari 2024, Rumah Qur’an Al Badr Jakarta kembali menggelar acara talk show interaktif yang diselenggarakan di sekretariat Yayasan Pendidikan Islam dan Sosial ( YaPIS ) Al Badr Jakarta dengan mengundang seorang narasumber yang telah lama berkecimpung dalam pengembangan organisasi sosial kemasyarakatan, riset lingkungan hidup, bisnis perniagaan dan juga pendidikan, bapak Nandang Subastian.

Dokumentasi Rumah Qur’an Al Badr, suasana talk show interaktif di sekretariat Rumah Qur’an Al Badr Jakarta, Januari 2024.

Acara talk show interaktif yang dikemas dalam format silaturahmi tersebut dihadiri pula oleh seluruh pengurus Rumah Qur’an Al Badr Jakarta dengan mengambil topik pembicaraan mengenai peningkatan kualitas sumberdaya manusia ( SDM ) di lingkungan yayasan, serta pengembangan program kerja pendidikan dan sosial kemasyarakatan.

Acara talk show interaktif tersebut merupakan event yang bersifat internal, akan tetapi team redaksi website Rumah Qur’an Al Badr telah menyusun ringkasan pembahasan beserta dialog interaktif pada acara talk show tersebut agar masyarakat dapat ikut mengambil faedah dari materi yang disampaikan pada event talk show tersebut melalui website ini.

Team redaksi juga telah menambahkan beberapa content yang berkaitan dengan tema pembahasan pada acara talk show interaktif tersebut.

Baca juga :

▪️Yayasan sebagai badan hukum yang sah.

Secara eksplisit, narasumber menyampaikan beberapa penjelasan penting yang terkait dengan status sebuah organisasi, dalam hal ini adalah Yayasan Pendidikan Islam dan Sosial ( YaPIS ) Al Badr.

Dokumentasi Rumah Qur’an Al Badr Jakarta, narasumber talk show interaktif bersama pengurus Rumah Qur’an Al Badr.

Sebagai sebuah badan hukum yang sah, dokumen legalitas yang telah diterbitkan oleh negara berupa akta pendirian beserta dengan dokumen Administrasi Hukum Umum merupakan isyarat telah diakuinya keberadaan lembaga yayasan ini oleh Negara Republik Indonesia. Sehingga dengan demikian, yayasan pun dapat dikatakan telah memiliki kapasitas dan berkompeten dalam menyelenggarakan beragam kegiatan yang positif dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat di Indonesia.

Label organisasi sosial yang selama ini melekat pada organisasi seperti yayasan dan yang semisalnya, menunjukkan arah program kerja yayasan yang lebih berorientasi kepada pelayanan pada kebutuhan masyarakat pada beberapa bidang tertentu, seperti pendidikan, sosial, ekonomi, kesehatan, dan perniagaan.

Sebagai sebuah lembaga berorientasi sosial, sebuah organisasi yayasan melalui anggaran dasar ( AD ) dan anggaran Rumah Tangga ( ART ) yang telah disusunnya itu dapat berinisiatif untuk mengusahakan sumber sumber pendapatan bagi organisasi yang kemudian akan dijadikan sebagai sarana untuk menunjang kebutuhan dana operasional bagi seluruh kegiatan yang diselenggarakannya.

Dokumentasi video Rumah Qur’an Al Badr Jakarta, suasana talk show dan dialog interaktif di sekretariat Rumah Qur’an Al Badr Jakarta

Selain mengusahakan penggalangan donasi baik berupa infaq, maupun sedekah dari masyarakat, penyelenggaraan bidang usaha yang berorientasi profit baik berupa perniagaan barang maupun jasa yang dikelola organisasi yayasan juga dapat diusahakan untuk dapat merealisasikan sumber sumber pendapatan lain bagi yayasan.

Sehingga dengan demikian, penyelenggaraan pencatatan administrasi pembukuan yang sistematis dan akuntabel merupakan suatu hal yang mutlak diperlukan oleh setiap lembaga berbadan hukum resmi, termasuk di dalamnya organisasi yayasan sebagai satu bentuk sikap profesionalisme dari seluruh pengurusnya dalam mengelola sebuah yayasan.

Profesionalisme ini dapat diusahakan dengan cara meningkatkan kuantitas maupun kualitas SDM, yang dapat diawali dari dalam tubuh organisasi itu sendiri.

Kepengurusan yang terbentuk di dalam lingkungan sebuah yayasan hendaknya diisi oleh orang orang yang memiliki sifat amanah dan berkompeten di bidang kerjanya masing masing.
Sehingga apabila di kemudian hari masih didapati adanya anggota pengurus yayasan yang memerlukan peningkatan skill, yayasan dapat memfasilitasinya dengan cara memberikan kepadanya kesempatan untuk mengikuti program kursus kursus atau bahkan mendelegasikan tugas untuk kembali bersekolah ataupun kuliah sesuai dengan bidang yang ditanganinya.

▪️Sistem kerja yayasan

Musthafa Shabri Afandi yang merupakan seorang ulama terkemuka pernah berkata :

الحقّ بلا نظام يغلبه الباطل بالنظام

“Kebenaran itu apabila tidak bersistem ( terorganisir ) akan dikalahkan oleh kebathilan yang bersistem ( terorganisir )”.

Kata kata mutiara tersebut diucapkannya ketika menafsirkan wasiat yang diucapkan oleh Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Anhu di dalam perkataan atsarnya :

باجتماعهم على باطلهم و تفرّقكم عن حقّكم سيدالون منكم…

Makna dan hikmah dari kedua wasiat tersebut sebenarnya telah tersirat dari sebuah potongan ayat Al Qur’anul Karim, yang berbunyi :

كَم مِّن فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيرَةًۢ بِإِذْنِ ٱللَّهِ ۗ وَٱللَّهُ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ

“Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar”.

Potongan ayat tersebut tertulis di bagian akhir dari surat Al Baqarah, ayat yang ke 249.

Hikmah dan pelajaran yang bisa diambil dari ayat tersebut ialah mengenai keadaan yang dapat terjadi atas sebuah kelompok masyarakat yang jumlahnya sedikit akan tetapi unggul dari segi kualitas oleh karena mereka telah bersabar ( konsisten ) dalam menerapkan sistem, sehingga mereka ini kemudian dapat mengalahkan kelompok masyarakat lainnya yang secara jumlah barangkali lebih banyak, akan tetapi kurang atau bahkan tidak menerapkan sistem yang baik. Semuanya itu dapat terjadi dengan seizin Allah.

Dalam bahasa teknik, penyebutan “sistem” ini lebih dikenal dengan istilah “manajemen” ( penataan ).

Sehingga dengan demikian, kesuksesan kerja dari sebuah organisasi tergantung dari sejauh mana team kerabat kerja di dalam organisasi tersebut dapat berkomitmen dalam menerapkan sistem kerja yang baik ( manajemen operasional ) untuk mewujudkan visi dan misi “organisasinya” tersebut.

Dan makna dari istilah “organisasi” yang dimaksud adalah bersifat umum, bisa jadi berupa sebuah toko, warung, perusahaan, koperasi, yayasan, LSM, dan lain sebagainya.

▪️Kehebatan Islam

Dalam sebuah kesempatan, Rasulullah shalallahu alayhi wasallam pernah bersabda kepada para sahabatnya mengenai kehebatan Din Al Islam :

الإسلام يعلو ولا يعلى

Islam itu tinggi dan tiada yang dapat menandingi ketinggiannya

Analogi yang bisa diselaraskan dengan makna hadits tersebut ialah bahwasanya agama Islam itu sangat indah, istimewa, dan mulia. Sehingga tidak akan ada yang dapat menandingi keindahan, keistimewaan, serta kemuliaan agama Islam.

Sementara di dalam sebuah redaksional ayat Al Qur’an juga disebutkan :

كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ

Kalian ( umat nabi Muhammad / umat Islam ) adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah

( Qs. Ali Imran : 110 )

Berdasarkan pada nash ayat dan hadits tersebut dapatlah disimpulkan, bahwasanya umat Islam sesungguhnya sangat layak untuk bergembira oleh karena telah memperoleh predikat yang begitu istimewa dari Allah Ta’ Alaa, yaitu sebagai umat pilihan, umat yang terbaik di kalangan para manusia yang telah diciptakan Nya.

▪️Keterbelakangan, problematika setiap masyarakat di seluruh dunia

Umat Islam yang sejak dulu hidup secara berdampingan bersama dengan masyarakat lainnya merupakan satu komponen masyarakat tersendiri yang turut andil membentuk komposisi masyarakat global di seluruh dunia.

Dinamika sosial yang terjadi dan dirasakan oleh masyarakat global pada setiap zaman tentunya dapat dirasakan dan akan berdampak pula kepada kehidupan umat Islam itu sendiri.

Satu di antara banyak permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat global, termasuk di dalamnya masyarakat muslimin adalah munculnya fenomena kemiskinan dan keterbelakangan.

Dengan demikian, umat Islam yang secara langsung telah memperoleh jaminan legitimasi dari Allah Subhanahu wa Ta’alaa sebagai umat pilihan ( terbaik ), sesungguhnya memiliki tugas mulia untuk mengemban suatu misi yang besar yaitu sebagai Rahmat dan keteladanan bagi masyarakat global yang ada di seluruh dunia.

Umat Islam tentu harus dapat menerima dan membuktikan legitimasi istimewa yang telah Allah berikan tersebut.

Akan tetapi, bagaimana caranya agar umat Islam dapat menjadi umat yang nomor 1, apabila masih banyak dijumpai suatu kenyataan di dalam kalangan umat Islam itu sendiri yang tengah terpuruk oleh keterbelakangan akibat masih minimnya ilmu dan masih berkutat di bawah margin garis kemiskinan ?

Setiap persoalan tentu akan ada jalan keluarnya apabila bersungguh-sungguh di dalam menyelesaikannya, dan pada setiap kesulitan akan diiringi pula dengan kemudahan kemudahan.

▪️Cara menanggulangi kemiskinan dan kebodohan di dalam kalangan masyarakat

Apabila kebodohan dapat diatasi dengan pendidikan ataupun dengan cara bersekolah, maka kemiskinan dapat diatasi dengan mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan dari proses belajar, sambil terus mengadakan inovasi inovasi dan giat dalam kegiatan perekonomian untuk memperoleh pendapatan.

Dalam sebuah hadits dikatakan,

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَلْـمُؤْمِنُ الْقَـوِيُّ خَـيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَـى اللهِ مِنَ الْـمُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ، وَفِـيْ كُـلٍّ خَـيْـرٌ ، اِحْـرِصْ عَـلَـى مَا يَـنْـفَـعُـكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلَا تَـعْجَـزْ

Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allâh Azza wa Jalla daripada Mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan. Bersungguh-sungguhlah untuk mendapatkan apa yang bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan kepada Allâh (dalam segala urusanmu) serta janganlah sekali-kali engkau merasa lemah.

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia ( SDM ), merupakan suatu langkah nyata menuju kecintaan Allah yang paripurna.
Satu satunya jalan yang dapat menghantarkan ke arah itu adalah dengan cara belajar, menuntut ilmu yang bermanfaat, baik ilmu agama maupun ilmu ilmu yang bersifat keduniaan.

Ilmu ilmu keduniaan sangat penting sebagai sarana penunjang kehidupan di dunia, sedangkan ilmu agama sangat penting bagi kesempurnaan bekal kehidupan dunia dan akhirat.

Muslim yang kuat, dapat diartikan sebagai muslim yang beraqidah tauhid lurus, memiliki skill dan bekal ilmu pengetahuan yang luas, memiliki sumber pendapatan ekonomi yang mencukupi, dan memiliki akhlak yang mulia.

Organisasi yang kuat, adalah organisasi yang di dalamnya berisi orang orang yang kuat dan berkualitas tinggi sebagaimana telah disebutkan di atas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »
Open chat
Assalamualaikaum warhamatullah..
Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap, silahkan menghubungi admin.