Yayasan Pendidikan Islam dan Sosial Al Badr

Editorial Juni 2023, Rumah Qur’an Al Badr

Menyikapi kehebatan teknologi kecerdasan buatan

Ditulis oleh redaksi Rumah Qur’an Al Badr

Perubahan demi perubahan zaman yang terus berjalan mengiringi laju peradaban manusia merupakan suatu keniscayaan yang akan tetap berlangsung sepanjang masa.

Dokumentasi foto pribadi, ilustrasi perkembangan teknologi informasi dari waktu ke waktu.

Mata rantai perkembangan peradaban manusia

Masa masa yang telah berlalu adalah bagian dari mata rantai sejarah yang telah menghantarkan laju peradaban umat manusia hingga sampai di suatu keadaan yang pada hari ini dapat kita jumpai bersama, di mana peta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kini telah sedemikian pesat dan luas ruang lingkupnya.

Keadaan dan situasi yang tengah berlangsung pada saat ini sesungguhnya merupakan sebagian kecil dari rangkaian proses panjang yang akan kembali menghantarkan peradaban umat manusia hingga sampai pada kemajuan kemajuan berikutnya yang niscaya akan terjadi kembali di masa depan.

Hal tersebut sesungguhnya telah dapat diprediksi oleh para ilmuwan, dan para cendekiawan muslim melalui perhitungan perhitungan empiris di bidang sains dan teknologi yang telah sejak lama menjadi bagian dari dedikasi kehidupan mereka kepada masyarakat.

Teknologi terbesar sepanjang sejarah

Sains dan teknologi adalah buah dari hasil pemikiran, produk kekayaan intelektual dan kecerdasan manusia ketika mereka telah sukses dalam beradaptasi serta mampu menyikapi permasalahan dan keadaan keadaan di dalam perjalanan kehidupannya. Kemunculan teknologi teknologi modern yang kian merata pun kemudian telah dirancang sedemikian rupa agar dapat memberikan manfaat yang terbaik bagi umat manusia, sehingga kehidupan pun akan terasa menjadi lebih mudah dan lebih menyenangkan.

Di antara produk teknologi modern yang kini sedang ditumbuh kembangkan secara intensif oleh para ilmuwan adalah sebuah teknologi yang bernama kecerdasan buatan ( Artificial Intelligence / AI ).

Kecerdasan buatan sesungguhnya merupakan sebuah terobosan yang amat mendasar di bidang sains dan teknologi bagi perkembangan zaman dan kemajuan peradaban umat manusia.

Hampir dapat dipastikan, kelak di masa depan akan sangat banyak hal di dalam kehidupan umat manusia yang dapat terbantu berkat kemudahan yang diperoleh dari teknologi kecerdasan buatan ( AI ) yang diperkirakan akan hadir dalam bentuk robot robot asisten yang bisa memberikan asistensi kepada umat manusia di hampir setiap bidang pekerjaan dalam hajat kehidupan ini.

Potensi ancaman yang serius

Kehadiran teknologi terkini yang begitu bermanfaat dan sangat erat kaitannya dengan sains tersebut tentu akan memiliki beberapa konsekuensi konsekuensi yang secara nyata dapat berpotensi menjadi tantangan yang besar bagi seluruh umat manusia sebagai aktor utama di dalam ruang kehidupannya, baik di panggung kehidupan alam nyata maupun di alam dunia maya.

Di samping menjanjikan segudang manfaat dan kemaslahatan yang amat besar bagi kehidupan, kemajuan sains dan teknologi tersebut oleh banyak kalangan telah diprediksi dapat pula membawa satu bentuk potensi yang di masa depan dapat menjelma menjadi tantangan yang amat serius bagi eksistensi seluruh umat manusia.

Diperkirakan, kelak di masa depan nanti mayoritas bidang bidang pekerjaan dan kegiatan keseharian yang selama ini biasa dikerjakan langsung oleh tangan-tangan terampil sumber daya manusia ( SDM ), akan diambil alih secara langsung pengerjaannya oleh mesin mesin elektronik bermuatan aplikasi berteknologi tinggi yang bernama “Artificial Intelligence” ( kecerdasan buatan ).

Pertanyaan besar yang menggelitik

Akankah umat manusia yang hidup di kemudian hari nanti bisa berubah menjadi kaum yang tidak lagi memiliki tipikal sebagai pekerja keras yang tangguh, ulet, dan trengginas oleh karena telah begitu besarnya rasa ketergantungan manusia pada kecanggihan peralatan dan terlena oleh kemudahan teknologi modern ?

Dokumentasi Rumah Qur’an Al Badr, budaya kerja bakti dan gotong royong, sebuah pranata sosial khas masyarakat Indonesia yang identik dengan keuletannya dalam bekerja. Akankah semuanya lenyap seiring dengan perkembangan zaman, kemajuan sains dan teknologi ?

Atau, akan kah masa depan supremasi umat manusia itu sendiri yang kelak akan terancam dengan hadirnya kecanggihan mesin mesin robot berteknologi tinggi kecerdasan buatan tersebut ?

Sebagian kalangan bahkan ada yang sempat bertanya kepada penulis :

Akankah terjadi di suatu saat nanti di mana para robot robot berteknologi tinggi itu bisa mengungguli kemampuan baik secara fisik maupun intelektual manusia yang telah membuat nya ?

Karena menurutnya, bisa saja para robot berteknologi super canggih tersebut akan menjelma menjadi mahluk baru yang mampu menggeser keberadaan manusia di muka bumi sebagai penemu teknologi canggih tersebut, seperti halnya kisah kisah seru yang banyak diangkat pada film film fiksi ilmiyah futuristik semisal “Total Recall”, ataupun “Startrek” ?

Pertanyaan yang terakhir ini sungguh sangat membuat penulis tersenyum lebar, sekaligus dapat merasakan akan adanya aura kekhawatiran yang cukup besar bagi sebagian kalangan yang memiliki perasaan yang halus, sebagaimana kekhawatiran yang telah diungkapkan sendiri oleh penemu sekaligus founder teknologi “Artificial Intelegence”, Andrew Kinton.

Jawaban yang menentramkan hati

Akan tetapi, meskipun sedemikian besarnya rasa kekhawatiran yang muncul di benak kalangan para ilmuwan itu, hendaknya setiap umat manusia dapat lebih mengedepankan pola fikir ( mindset ) yang positif serta lebih mengedepankan rasa optimis ketimbang sikap pesimis yang hanya akan menambah rasa kekhawatiran terhadap sesuatu hal yang belum tentu terjadi.

Bahwasanya kehadiran sebuah teknologi semata mata hanyalah digunakan sebagai sarana untuk memudahkan dan memberikan maslahat yang besar bagi hajat kehidupan umat manusia.

Langkah langkah solutif untuk mengatasi rasa kekhawatiran yang muncul tadi barangkali dapat diketemukan yaitu dengan cara menumbuh kembangkan kembali tingkat kesadaran sebagai bagian dari umat manusia yang hidup pada zaman ini dalam mempersiapkan jati dirinya sebagai pengelola alam semesta yang sesungguhnya di masa depan.

Sains dan teknologi dapat diibaratkan sebagai sebuah anak kunci, yang dapat digunakan pemiliknya untuk membuka pintu pintu bagi datangnya keselamatan dan kesejahteraan ataupun membuka pintu pintu untuk datangnya kecelakaan dan kesengsaraan.

Kesemuanya jelas merupakan sebuah pilihan.

Dua gambaran yang nyata

Semua perkembangan sains dan teknologi tentu saja akan sangat berarti dan bermanfaat bagi peradaban umat manusia, dengan syarat hanya ketika teknologi tersebut berada di tangan orang yang tepat yang mampu memanfaatkannya dengan benar sebagai mana mestinya.

Dan teknologi pun sejatinya hanya akan menimbulkan bermacam macam bencana serta malapetaka yang berkepanjangan apabila teknologi tersebut dikuasai, dan disalahgunakan oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab.

Peristiwa hancurnya kota Hiroshima dan Nagasaki oleh bom atom yang juga meluluh lantakkan sebagian besar penghuninya di pertengahan abad ke 20 adalah sebagai penanda telah berakhirnya drama perang dunia ke 2, merupakan bukti nyata adanya penyalahgunaan kemajuan sains dan teknologi yang telah mengkolaborasikan kemajuan teknologi pesawat terbang dengan teknologi persenjataan nuklir, yang tercatat telah mencederai perdamaian, keadilan, dan perikemanusiaan dalam sejarah peradaban modern.

Demikian lah pula halnya dengan produk pengembangan teknologi terbaru yang saat ini sedang marak di tengah tengah laju peradaban modern seperti kemajuan yang signifikan di bidang teknologi informasi, lengkap dengan perangkat gadget nya, dan kemunculan teknologi kecerdasan buatan ( Artificial Intelegence ) di awal abad ke 21 ini.

Di samping manfaat besar yang dapat diperoleh umat manusia, teknologi informasi yang sedemikian pesat berkembang saat ini telah nyata dapat merubah beberapa pranata sosial dan budaya yang berlaku di dalam masyarakat sejak dahulu. Hal tersebut merupakan satu dari beberapa contoh dampak dari ketidaksiapan masyarakat di zaman ini dalam menyikapi dan menggunakan kemajuan teknologi informasi secara bijaksana dan tepat guna.

Dokumentasi Rumah Qur’an Al Badr, momen istimewa yang kian langka di era kemajuan zaman dan teknologi informasi, yaitu silaturahmi bersama sambil menikmati hidangan yang ada. Sedemikian nikmatnya momen silaturahmi tersebut, sampai sampai masyarakat suku Jawa memiliki sebuah semboyan sosial yang tak tertulis namun harus tetap dijunjung tinggi. Semboyan tersebut berbunyi “mangan ora mangan yang penting guyub” yang terjemahan bebasnya kira kira berbunyi “ada makanan ataupun tidak ada hidangan yang penting harus tetap silaturahmi”.

Pertanyaan kunci beserta kunci jawabannya

Pertanyaan kuncinya adalah siapakah yang akan menggunakan, serta untuk tujuan apa kah pengembangan sains dan teknologi itu digunakan ?

Jawaban sederhananya bukanlah sekadar menunjuk pada siapa dan untuk tujuan apa, akan tetapi jawaban yang lebih tepat adalah berupa kesadaran akan jati diri manusia sebagai pengemban amanah yang mempunyai tugas mengelola dan menjaga alam semesta ini agar dapat memberikan manfaat yang sebesar besarnya bagi kehidupan seluruh mahluk.

Dalam konsep dinul Islam, jawaban sederhana tersebut dapat digambarkan dalam sebuah kata kunci yaitu :

Taqwa.

Ketaqwaan adalah sikap terbaik yang seyogyanya dapat diambil oleh seorang muslim, di mana dan kapanpun ia berada dalam menyikapi perkembangan zaman yang sedemikian masif tersebut. Langkah awal untuk memulainya adalah dengan banyak belajar dan menuntut ilmu, baik berupa ilmu keduniaan maupun ilmu agama Islam.

Umat manusia, sebagai mahluk cerdas dan beragama yang senantiasa merindukan kesejahteraan dan kedamaian bagi kehidupan abadi di akhirat, tentu saja harus dapat melalui tahapan pendahuluannya dengan baik, yang tiada lain berupa kehidupan di alam dunia.

Kehidupan dunia beserta isinya merupakan sebuah sarana yang dapat digunakan seseorang untuk dapat menata serta merencanakan nasib kehidupannya di akhirat kelak, yaitu dengan memperbanyak amal amal kebaikan.

Dapat dikatakan, bahwa ilmu pengetahuan merupakan modal perbendaharaan yang pertama dan yang utama bagi seseorang dalam bekerja ( beramal ) di kehidupan dunia sebagai sarana menuju kebahagiaan di kehidupan akhiratnya nanti.

Fitrah manusia yang tiada bandingnya

Maka, secanggih canggihnya sebuah teknologi dapat diciptakan dan seluas luasnya sains dapat dikembangkan, hingga akhirnya dapat memunculkan teknologi super canggih seperti kecerdasan buatan / Artificial Intelligence, segalanya tak akan pernah mampu untuk menggantikan fungsi atau peranan fundamental ( fitrah ) dari mahluk terbaik ciptaan Allah yang bernama manusia di dalam kehidupannya.

Fungsi fungsi fundamental manusia yang tak akan pernah bisa tergantikan karakteristik humanisnya oleh kecanggihan sains dan teknologi ( teknologi kecerdasan buatan ) itu di antaranya adalah fungsi dan figur seorang guru sebagai seorang pendidik dan pengayom yang bukan semata hanya bertugas mentransfer ilmu, akan tetapi juga membimbing dan membina akhlak dengan keteladanan nya sebagai bagian dari pembangunan nilai nilai taqwa.

Dokumentasi foto Rumah Qur’an Al Badr, belajar dan menimba ilmu dari seorang guru, bukan semata mengambil ilmu dan catatan tangan, akan tetapi guru adalah orang yang patut untuk diteladani baik sikap, perilaku maupun ketaqwaannya.

Fitrah karakteristik dari mahluk yang bernama manusia itu sendiri adalah sebagai mahluk sosial yang secara alamiah memiliki kemampuan untuk menata dan mengatur segala sisi kehidupan yang kemudian membentuk sebuah peradaban, dengan pedoman dan petunjuk dari sang maha pencipta.

Di dalam kehidupan sosial dan bermasyarakat, tentu terdapat dua jenis tipe manusia, yaitu laki laki dan wanita.

Demikianlah jatidiri seorang laki laki yang telah digariskan oleh sang maha Pencipta sebagai pemimpin sejati di dalam masyarakatnya, atau setidaknya di dalam ruang lingkup keluarga kecilnya, dan fitrah seorang perempuan yang telah digariskan oleh sang maha pencipta sebagai ibu yang sejati bagi anak anaknya, yang tak akan bisa diambil alih fungsi humanisnya oleh kehebatan sains maupun kecanggihan teknologi.

Kalam penutup

Di penghujung editorial ini, penulis ingin menyampaikan sebuah pesan bahwasanya kemajuan sains dan teknologi bukanlah sesuatu yang harus dikhawatirkan secara berlebihan, dan perubahan zaman bukanlah sesuatu yang harus dihindari oleh karena perkembangan zaman adalah sesuatu yang pasti akan terjadi.

Masyarakat yang hidup di zaman ini tentu saja berbeda dengan masyarakat yang pernah hidup di masa masa yang lalu, dan tentu berbeda pula halnya dengan keadaan masyarakat yang akan menjalani kehidupannya di masa masa yang akan datang.

Sikap yang tepat dalam menyikapi perubahan zaman serta perkembangan sains dan teknologi adalah bersikap harmonis dengan cara beradaptasi dengan alur perubahan tersebut. Mempelajari ilmu ilmu yang diperlukan supaya dapat turut serta menggunakan dan menikmati beragam manfaat yang diperoleh dari kecanggihan kecanggihan sains dan teknologi tersebut dan agar dapat terhindar dari tindakan penyalahgunaan atas kehebatan teknologi tersebut yang hanya akan menyebabkan timbulnya kekacauan dan kerusakan di muka bumi.

Dokumentasi foto pribadi, seorang siswa tampak sedang asyik melakukan hobby nya, membaca buku pelajaran sekolah saat sedang mengisi waktu luangnya.

Belajar atau menuntut ilmu, adalah sebuah langkah awal dalam usaha menjaga fitrah, supaya manusia senantiasa berada dalam keadaannya yang terbaik seperti yang telah digariskan illahi.

Manusia yang senantiasa dalam keadaan fitrahnya akan selalu memiliki kemampuan untuk menempatkan kehebatan sains dan kemajuan teknologi sesuai dengan porsi dan kedudukannya agar kemajuan sains dan teknologi dapat bermanfaat dan dapat selalu berkhidmat kepadanya, yaitu memberikan kemudahan dan kenyamanan di setiap sisi kehidupan nya.

Rumah Qur’an Al Badr, 8 Juni 2023

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »
Open chat
Assalamualaikaum warhamatullah..
Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap, silahkan menghubungi admin.