Mengawali rangkaian kegiatan yang menggembirakan di awal tahun 2023, Rumah Qur’an Al Badr Jakarta memperoleh suatu kehormatan dengan menerima sebuah kunjungan silaturahmi dari seorang tamu istimewa, yaitu seorang sahabat yang berasal dari kota Surakarta, Jawa Tengah.

Beliau adalah seorang guru, dan juga seorang pembimbing para santri di pondok pesantren Isy Karimah. Beliau adalah ustadz Ismail Hamatuddin, hafidzahullah, yang telah berpengalaman dalam membimbing masyarakat dan sangat berdedikasi dalam upayanya untuk menumbuh kembangkan rasa kecintaan pada Al Qur’an dengan mengajarkan sebuah teknik yang sangat menyenangkan bagi masyarakat agar cinta dan gemar dalam mempelajari cara membaca Al Qur’an, sehingga diharapkan kelak dapat memiliki skill membaca Al Qur’an, sekaligus mampu menghafal nya dengan baik, benar, dan indah ketika didengarkan.

Metode belajar tersebut kemudian dikenal dengan nama “metode Mahabbah”, yaitu metode pembelajaran dengan cara menanamkan rasa cinta kepada Al Qur’an, yaitu dengan menumbuhkembangkan perasaan yang menyenangkan saat membaca nya, serta menjadikan rasa yang nyaman saat sedang mempelajarinya. ( Mahabbah / cinta / senang / nyaman )

Apabila kita menjumpai di dalam beberapa contoh metode lain yang terkait dengan pembelajaran cara membaca Al Qur’an seperti Iqro, Qiroati, As Syafi’i ataupun metode Tilawati, yang di dalamnya banyak terkandung materi pelajaran inti dalam ilmu Tajwid yang diajarkan sejak dari bab awal hingga sampai pada bagian akhir pembahasan nya, maka di dalam pembelajaran metode Mahabbah ini, setiap orang akan terlebih dahulu diperkenalkan dengan beberapa teknik irama dalam melagukan bacaan Al Qur’an.

Ada beberapa kemiripan antara teknik belajar membaca Al Qur’an metode Mahabbah dengan metode Umi.
Seperti hal nya metode Umi, maka metode Mahabbah juga menerapkan pembelajaran irama dalam bacaan Al Qur’an. Akan tetapi, apabila dalam metode Umi hanya menggunakan satu jenis irama dasar ( irama Ross ) maka dalam metode Mahabbah, para peserta kajian diarahkan untuk dapat membaca dengan pilihan irama bacaan lainnya, yang dirasa lebih cocok untuk dipilih oleh setiap personal seperti irama Bayati, Nahawand, Hijaz, Jiharka, Kurdi, bahkan irama Ross itu sendiri.
Di sela sela pengenalan pola irama bacaan Al Qur’an, disisipkan pula materi dasar dasar tajwid seperti makhorijul huruf, dan ahkamu Tajwid secara sistematis, sehingga kelak ketika seseorang sudah merasakan masa masa awal belajar yang mudah, nyaman, dan menyenangkan, diharapkan kedepannya akan sangat mudah pula dalam menyerap materi pelajaran Tajwid.
Demikianlah kira kira sebuah gambaran singkat mengenai metode Mahabbah, teknik belajar membaca Al Qur’an dengan baik, benar, dan Indah saat didengarkan.
Dauroh teknik membaca Al Qur’an untuk santri kelas Ikhwan dewasa.
Mengawali kunjungan perdana udtadz Ismail Hamatuddin, hafidzahullah di sekretariat Rumah Qur’an Al Badr Jakarta, merupakan sebuah kunjungan persahabatan, yaitu sebagai pertemuan lanjutan saat pertama berjumpa bersama dengan team Rumah Qur’an Al Badr di pondok pesantren Daarul Tauhid Bandung, kala sedang melakukan kunjungan kerja pada pertengahan bulan Januari 2022. Kini di awal Januari tahun 2023, beliau ( ustadz Ismail Hamatuddin ) berkesempatan pula untuk memberikan dauroh singkat bertema pengantar dan pengenalan cara belajar membaca Al Qur’an dengan metode Mahabbah yang dikembangkannya tersebut di Rumah Qur’an Al Badr Jakarta.

Di kesempatan dauroh yang pertama, yaitu pada hari Ahad, tanggal 8 Januari 2023 ba’da Isya, ustadz Ismail Hamatuddin, hafidzahullah membimbing para santri Ikhwan dewasa ( bapak bapak dan remaja ) di Rumah Qur’an Al Badr.
Turut hadir dalam acara dauroh tersebut, ustadz Salim Lc sebagai ketua dewan guru Rumah Qur’an Al Badr, ustadz Aldi. Sy, dan ustadz Rizki sebagai team pengajar di TPA Al Badr.
Acara dauroh turut dihadiri pula oleh 9 peserta kajian yang merupakan sebagian dari santri santri di TPA / Rumah Qur’an Al Badr yang berasal dari kelas Ikhwan dewasa.
Dauroh pengantar belajar membaca Al Qur’an metode Mahabbah yang berdurasi sekitar 2 jam tersebut terasa begitu singkat oleh karena suasana belajar yang nyaman, serta metode cara belajar yang menyenangkan, sehingga setiap peserta dauroh pun merasa tertantang untuk mencoba dan mempraktekkan setiap arahan yang disampaikan oleh ustadz Ismail Hamatuddin.
Dalam kesempatan dauroh ini, terdapat pula satu kesepakatan kerjasama di bidang pendidikan Al Qur’an, antara ustadz Ismail Hamatuddin, hafidzahullah sebagai penyusun langsung metode Mahabbah tersebut bersama dengan Rumah Qur’an Al Badr, yang isinya mengenai pengembangan metode Mahabbah dalam melengkapi dan menunjang proses KBM di Rumah Qur’an Al Badr.
Dauroh teknik membaca Al Qur’an untuk para santri TPA Al Badr kelas anak anak.
Di kesempatan dauroh yang ke dua, yaitu pada keesokkan harinya, ustadz Ismail hafidzahullah berkesempatan pula untuk menyapa dan memperkenalkan cara belajar membaca Al Qur’an metode Mahabbah kepada para santri kelas anak anak di aula TPQ Al Badr Jakarta.

Sebagian dari para santri yang tergabung di 5 buah halaqah ( kelas pembelajaran ) di TPA Al Badr dapat hadir secara langsung, sementara sebagian lainnya mengajukan izin oleh karena berhalangan untuk hadir.

Seperti hal nya pada dauroh yang sebelumnya, ustadz Ismail Hamatuddin, hafidzahullah pun tampil kembali di depan kelas untuk memperkenalkan serta membimbing para santri mengenai cara belajar membaca Al Qur’an metode Mahabbah.
Acara dauroh tersebut turut dihadiri oleh 25 orang santri, dan berlangsung sejak jam 16.30 ( bada Asar ) hingga jam 18.00 ( Maghrib ).
Dalam kesempatan tersebut hadir pula ustadz Salim Lc bersama ketua bidang sosial dan pj program waqaf Al Qur’an, bapak Tri Mulyanto ikut membimbing para santri sambil mendokumentasikan kegiatan dauroh.